Kamis, 29 Desember 2011

Sistem Pertanian Organik

 Sistem pertanian organik berpijak pada kesuburan tanah sebagai kunci keberhasilan produksi dengan memerhatikan kemampuan alami dari tanah, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan kualitas yang baik bagi hasil pertanian dan lingkungan. Menurut IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements), tujuan yang hendak dicapai dengan penggunaan sistem pertanian organik adalah sebagai berikut:
- Menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi tinggi serta dalam jumlah cukup.
- Melaksanakan interaksi efektif dengan sistem dan daur alamiah yang mendukung semua bentuk kehidupan yang ada.
- Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah, tanaman, serta hewan.
- Memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
- Menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber terbarui yang berasal dari sistem usaha tani itu sendiri.
- Memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didaur ulang baik di dalam maupun di luar usaha tani.
- Menciptakan keadaan yang memungkinkan ternak hidup sesuai dengan perilakunya yang hakiki.
- Membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh kegiatan pertanian.
- Mempertahankan keanekaragaman hayati termasuk pelestarian habitat tanaman dan hewan.
- Memberikan jaminan yang semakin baik bagi para produsen pertanian (terutama petani) dengan kehidupan yang lebih sesuai dengan hak asasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar serta memperoleh penghasilan dan kepuasan kerja, termasuk lingkungan kerja yang aman dan sehat.
- Mempertimbangkan dampak yang Iebih luas dari kegiatan usaha tani terhadap kondisi fisik dan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar