Rabu, 30 November 2011

angsa putih

Cygnus olor flirt edit.jpg
2008/8
Cygnus olor flirt edit.jpg
Angsa Putih Angsa Putih (Cygnus olor adalah bagian Eurasia dari keluarga bebek, angsa dan itik Anatidae. Baik cygnus dan olor berarti "angsa", dalam bahasa Yunani Kuno dan bahasa Latin).
Angsa Putih adalah salah satu spesies yang dilindungi oleh Agreement on the Conservation of African-Eurasian Migratory Waterbirds (AEWA) dan Konvensi Ramsar tahun 1972. Akan tetapi angka populasinya berfluktuasi dikarenakan polusi, pencemaran timbal, pembangunan menara, kabel-kabel, dan hilangnya habitat karena pembangunan.

lebah

Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Cara hidup

Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing.

[sunting] Koloni

Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:
  1. lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
  2. lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja jumlah lebah pekerja bisa mencapai puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah.
  3. lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.
Seekor lebah yang mengumpulkan serbuk sari.
Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Komposisi kromosomnya diploid sehingga dapat menghasilkan keturunan. Badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamin dan gizi.

[sunting] Pembagian tugas

Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupya, berjenis kelamin betina, perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah, pejantan yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testinya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000 butir telur sehari. Makanan ratu merupakan sari madu (royal jelly), harapan hidup lebah ratu ialah tiga tahun.
Tugas lebah pekerja berjenis kelamin betina tugasnya mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit makanan utama lebah pekerja ini adalah madu.
Lebah pekerja terbentuk dari telur yang terbuahi dari sperma yang tersimpan dalam ovarium yang jumlahnya mencapai jutaan sperma, jenis kelaminnya sama dengan ratu lebah bedanya lebah pekerja ini dari mulai telur menetes menjadi larva dan setererusnya makanannya madu biasa sedangkan ratu lebah mulai dari telur menetas menjadi larva sampai akhir hayat makanannya sari madu (royal jelly).
Apabila kesuburan reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu sudah tua maka secara naluri lebah pekerja mengadakan regenerasi pembentukan koloni baru dan mencari telur-telur yang terbaik, jika sudah menetas menjadi larva diberi makan sari madu (royal jelly) atau ada yang menyebutnya susu ratu kerena warnanya putih seperti warna susu jumlahnya biasanya lebih dari satu calon ratu, sarangnya paling besar dan paling menonjol lebih panjang dari sarang lebah pekerja, terletak paling bawah sarang.
Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya dapat menetas jika koloni lebah kehilangan ratunya maka secara alami sesuai naluri lebah betina akan bertelur dan yang lahir dari telur lebah pekerja ini semuanya berjenis kelamin jantan karena dari telur yang tak terbuahi, lebah pekerja tidak pernah dikawini oleh lebah jantan.
Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu muda yang masih perawan jika akan membentuk koloni baru dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Jumlah lebah jantan ini jumlahnya hanya ratusan.
Seringkali dalam film-film animasi, jika lebah-lebah diambil madu yang mereka produksi mereka diambil, mereka akan marah. Kemarahan lebah bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni itu, bisa juga karena sifat agresif kelompok lebah itu. Untuk budidaya peternakan lebah madu dipilih dari koloni yang jinak dan tidak agresif. Madu dari hasil peternakan lebah ini biasanya untuk komersil bisa juga untuk kebutuhan sendiri.
Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri, tidak dalam kelompok. Jenis lebah yang demikian disebut lebah soliter.

[sunting] Siklus hidup

Lebah menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan:
  1. telur;
  2. larva (bentuk ulat)
  3. pupa (kepompong);
  4. imago (lebah dewasa).
Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah.

[sunting] Pemanfaatan lebah

Botok tawon, botok yang menggunakan larva lebah.
Lebah di alam berfungsi penting sebagai serangga penyerbuk utama. Kesukaannya akan nektar dan serbuk sari membantu tumbuhan untuk terjadinya penyerbukan silang dan penyebaran serbuk sari. Dalam penyerbukan buatan tanaman tertentu, lebah dipelihara dalam kurungan berisi tumbuhan yang akan disilangkan.
Madu yang dihasilkan lebah disukai oleh banyak hewan, khususnya beruang.
Manusia juga memanfaatkan madu sebagai makanan serta obat. Pemeliharaan lebah untuk diambil madunya telah dilakukan manusia sejak lama. Ilmu tentang lebah dan pemeliharaannya dikenal sebagai apiari. Usaha peternakan lebah juga disebut dengan nama tersebut.
Beberapa jenis lebah memiliki sengat yang sebetulnya bersifat fatal bagi dirinya jika digunakan untuk menyengat yang berakibat kematiannya karena sengat dan kantong kelenjarnya akan terlepas dan tertancap pada sasaran. Sengat ini dimanfaatkan manusia dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapi lebah (apitherapy).
Peternakan lebah modern bisa menghasilkan racun lebah yang keluar dari sengat lebah pekerja tanpa akibat matinya lebah, caranya dengan memasang jebakan dipintu masuk sarang lebah yaitu dipasang arus listrik yang cukup untuk membuat terkejut lebah, dari terkejutnya lebah itu secara tak disadari racun lebah keluar dari sengatnya dan hasilnya ditampung untuk ramuan obat-obatan.
Di beberapa tempat di Indonesia larva dan pupa lebah dijadikan makanan (misalnya sebagai botok lebah).

[sunting] Sengatan Lebah

Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu (terusik). Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatnya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat sengat dan kantung sengat (yang memang menempel pada sengatnya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati.

capung

Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Namanya dalam bahasa daerah adalah papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang (Jw.), kasasiur (bjn), tjapung
Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum (subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.

[sunting] Habitat dan Kebiasaan

Nimfa capung
Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa jenisnya, umumnya jenis capung, merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan lemah, dan jarang menjelajah jauh.
Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.
Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernafas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.

[sunting] Capung dan Manusia

Capung dewasa tidak pernah dianggap sebagai pengganggu atau hama.

[sunting] Galeri

kepik

Hemiptera" beralih ke halaman ini. Untuk sekelompok kumbang bersayap warna-warni, lihat Kumbang koksi.
?Kepik
Palomena prasina, salah satu contoh anggota Hemiptera
Palomena prasina, salah satu contoh anggota Hemiptera
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera
Linnaeus, 1758
Subordo[1]
Auchenorrhyncha
Coleorrhyncha
Heteroptera
Sternorrhyncha
Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik. Hemiptera terdiri dari 80.000 spesies[2] serangga seperti tonggeret, kutu daun, anggang-anggang, walang sangit, dan lain-lain. Mereka semua memiliki ciri-ciri khusus seperti mulut berbentuk jarum dan tidak mengalami metamorfosis sempurna.
Serangga kecil yang dikenal sebagai kepik (ladybug) tidak termasuk dalam Hemiptera, melainkan termasuk dalam ordo Coleoptera (kumbang) karena memiliki perbedaan dalam hal anatomi dan siklus hidupnya.

[sunting] Klasifikasi dan Penamaan

Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang.[3][4]
Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha. Subordo penyusun Hemiptera sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo berbeda, ordo Homoptera dan ordo Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan pada kedua sayap serangga anggota penyusun kedua ordo tersebut. Kedua ordo tersebut akhirnya dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo Hemiptera yang terdiri dari 4 subordo seperti yang dikenal sekarang dengan subordo Heteroptera memiliki anggota penyusun terbanyak (mencapai 25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya adalah kepik-kepik sejati besar seperti walang sangit dan kepik pembunuh.[5]

[sunting] Deskripsi

Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum. Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk menusuk jaringan dari makannya dan kemudian menghisap cairan di dalamnya. Hemiptera sendiri adalah omnivora yang berarti mereka mengonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga lain, hingga hewan-hewan kecil seperti ikan.</ref>[4]
Hemiptera tidak mengalami metamorfosis sempurna. Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong.
Serangga anggota Hemiptera perlu melakukan perkawinan agar betinanya bisa membuahi telurnya dan berkembang biak, namun kutu daun atau afid yang juga merupakan anggota Hemiptera bisa melakukan partenogenesis (melahirkan tanpa kawin) sehingga mereka tetap bisa berkembang biak tanpa harus kawin lebih dulu.[6]
Ladybird.jpg
2007/24
Ladybird.jpg
Coccinelida adalah sebuah

burung hantu

Burung
Strix-varia-005.jpg
2007/11
Strix-varia-005.jpg
Burung Hantu adalah kelompok burung yanghantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.
Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.
Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.
Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
Populasi Merak Biru tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang kemungkinan besar telah punah di sana.
Merak jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih dari satu. Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru. Burung betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telur.
Pavo cristatus side view.jpg
Pakan burung Merak Biru terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti cacing, laba-laba dan kadal kecil.
Merak Biru adalah burung nasional negara India. Spesies ini juga memegang peranan penting dalam mitologi Buddha, Hindu dan kebudayaan-kebudayaan lainnya.
Burung Merak Biru dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List.
Peacock front02 - melbourne zoo.jpg
2007/3

kucing anggora

  1. Scottish Fold. Ini kucing dengan penampilan burung hantu seperti disebut Scottish Fold. Hal ini juga kadang-kadang disebut Coupari, berkembang biak dengan mutasi gen dengan dominan-alam yang membuat tulang rawan telinganya berisi dan terlipat menyebabkan telinga membungkuk ke depan dan ke bawah ke arah depan kepala mereka. nama aslinya sebenarnya adalah Flops untuk “floppy ” ears. Nama Scottish Fold menjadi nama yang berkembang di tahun 1966.
  2. Sphynx. Kucing aneh ini berkembang biak langka, Sphynx adalah sebutnya yang juga dikenal sebagai berbulu Kanada. Kucing ini terkenal karena masih kurang dimengerti perkembangannya. Sphynx yang pertama yang berhasil berkembang biak adalah kucing berbulu yang pertama kali muncul pada tahun 1966.
  3. Peterbald. Kucing lain yang berkembang biak dan aneh adalah Peterbald. Dia ini berasal dari Rusia. Mereka sebenarnya bukannya tidak berbulu tetapi lebih mirip rambut yang sangat pendek. Seekor Peterbald memiliki cara yang elegan ramping dan kepala yang khas: sempit dan panjang dengan profil lurus, mata berbentuk almond, dan telinga besar. Mereka kehilangan gen rambut dan kulit mereka memiliki warna penampilan abu-abu.
  4. Turkish Angora. Seperti namanya berarti kucing aneh ini berkembang biak di Turki. Mata Angora Turki yang membuat breed unik. Matanya mungkin biru, hijau atau kuning, atau satu bahkan biru dan satu kuning. Gen bertanggung jawab atas mantel putih dan mata biru berkaitan erat dengan kemampuan mendengar, dan kehadiran mata biru dapat mengindikasikan mata kucing yang biru berati telinga pada sisi tersebut tuli.
  5. Oriental Shorthair. Kucing Unik ini berkembang biak dengan nama Oriental Shorthair disebut-sebut terlihat seperti anjing. Kucing ini menggabungkan tubuh anjing dan kucing dengan keragaman warna dan pola. Dia Ini berkembang biak dengan kecerdasan lebih baik dan merupakan binatang yang sangat ramah. Mereka mempunyai sifat khas ingin tahu, ramah, emosional, menuntut dan seringkali cukup vokal.
Scottish_Fold
Scottish_Fold
Sphinx
Sphinx
Peterbald
Peterbald
Turkish Angora
Turkish Angora
Oriental Shorthair
Oriental Shorthair
Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) adalah spesies lumba-lumba yang paling umum dan paling dikenal orang. Habitatnya berada di perairan hangat di seluruh dunia dan dapat ditemui di hampir seluruh perairan kecuali Samudra Arktik dan Samudra Selatan.
Lumba-lumba hidung botol berwarna abu-abu yang bervariasi dari abu-abu gelap di bagian atas dekat sirip punggung ke abu-abu muda keputih-putihan di bagian bawah. Corak warna ini membuat mereka sulit dilihat dari atas dan bawah. Lumba-lumba hidung botol dewasa memiliki panjang antara 2 sampai 4 meter dan berat dari 150 sampai 650 kilogram.
Bottlenose Dolphin KSC04pd0178.jpg
2006/48
Bottlenose Dolphin KSC04pd0178.jpg
Lumba-lumba hidung botol (Tursiops

arwana

Arwana Asia (Scleropages formosus), adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut "Ikan Naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa
Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi:
Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus "terancam punah" oleh IUCN tahun 2004 [2]. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini.
Arowana.jpg
Arwana Asia (

hewan karnifora

Karnivora (satwaboga[1], atau maging[2]) adalah hewan yang makanannya kebanyakan adalah daging, baik yang dimakan hidup-hidup atau berasal dari daging hewan yang sudah mati. Kata karnivora berasal dari bahasa Latin carne yang berarti daging dan vorare yang berarti "memakan"). Kata ini juga dapat digunakan untuk menyebut mamalia dalam ordo Carnivora yang pada umumnya sesuai dengan definisi pertama. Karnivora yang memakan serangga sebagai makanan utamanya disebut insektivora, sedangkan karnivora yang memakan ikan sebagai makanan utamanya disebut piskivora .
 

Kamis, 10 November 2011

hewan ternak

Sapi ternak adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga kemudian dimanfaatkan. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai untuk membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak.
Sapi ternak saat ini merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama ilmiah: Bos primigenius[1]), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Sapi ternak meski banyak jenisnya tetapi umumnya digolongkan menjadi satu spesies saja.
Perlu diketahui pula bahwa sapi bali yang diternakkan di Indonesia berbeda jenis dengan sapi ternak yang dimaksud dalam artikel ini.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Referensi

  1. ^ B. primigenius dinyatakan tidak valid oleh ITIS, tetapi pada tahun 2003 Komisi Internasional Tatanama Zoologi mempertahankan 17 nama spesies hewan primitif liar yang dianggap moyang bentuk domestik, termasuk sapi. Nama B. primigenius taurus tetap dapat dipakai untuk sapi ternak, bersama-sama dengan B. taurus.

[sunting] Galeri

badak jawa

Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi.[4] Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap.[4] Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan.[5] Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah.[6] Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak.[6] Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa.[6]

burug cendrawasi

Burung Cenderawasih ialah sejenis burung dalam keluarga Paradisaeidae susunan Passeriformes. Ia terdapat di kawasan Australasia timur Indonesia, New Guinea dan tenggara Australia. Ahli keluarga ini terkenal kerana bulu pelepahnya yang dimiliki oleh burung jantan kebanyakan spesies, yang digunakan bagi menarik burung betina ketika musim mengawan. Kebanyakan spesies turut mempunyai bulu pelepah yang amat panjang dan berambu menjulur dari ekor, sayap atau kepala. Sungguhpun memiliki jambul yang menyerlah, dari segi anatomi ia tergolong dalam burung berkicau primitif.
Yang paling terkenal kerana bulu mereka adalah spesies genus Paradisaea, termasuk spesies jenis burung Cenderawasih Besar, Paradisaea apoda. Spesies ini digambarkan dari contoh yang dibawa balik ke Eropah dari ekspedisi perdagangan. Spesimen ini disediakan oleh pedagang tempatan dengan membuang kaki dan sayap mereka, yang mendorong kepada kepercayaan bahawa burung ini tidak pernah hinggap tetapi kekal terapung oleh bulu mereka. Ini memberikan nama Inggeris mereka "Burung syurga - birds of paradise" dan nama saintifik apoda - tanpa kaki.
Kebanyakan spesies memiliki upacara mengawan yang rumit, dengan spesies Paradisaea mempunyai sistem mengawan jenis Lek. Yang lain, seperti spesies Cicinnurus dan Parotia, mempunyai tarian mengawan yang khusus, dengan spesies menggayakan jambul dalam gaya tarian ballet tutu yang merupakan tabiat yang mengkagumkan bagi burung kerana persamaan secara tidak sengaja dengan tarian hula dan limbo.

[sunting] Kepercayaan tahyul

Merurut kepercayaan tahyul, burung Cenderawasih berasal dari kayangan. Ia dikatakan hanya minum air embun dan apabila ia jatuh di bumi, ia akan mati, namun badannya tidak akan reput.
Ia mempunyai cerita dan lagenda tersendiri. Kata orang burung ini membawa tuah. Selalu juga dikaitkan sebagai berkhasiat tinggi dalam perubatan. Ia juga dikaitkan dengan pelaris kepada sesiapa yang memilikinya.
Burung cenderawasih ini juga dipercayai penjaga sejenis batu permata (zamrud hijau) yang tinggi nilainya pada masyarakat nusantara.
Way Kambas adalah salah satu Taman Nasional di Propinsi Lampung, selain Bukit Barisan Selatan, yang meliputi total areal seluas 128.450 hektar. Ada dua obyek wisata yang dapat dikunjungi disini. Pertama adalah Pusat Latihan Gajah yang menempati areal seluas 1000 hektar. Disini gajah-gajah liar sumatera dilatih agar dapat dimanfaatkan.
Sebagai hasil latihan ini dapat terlihat dan dinikmati pada acara pertunjukan gajah, seperti permainan sepakbola, berenang dan menunggang gajah disekitar area. Apabila Anda menyenangi bersafari ke dalam hutan, pelatih akan siap menemani Anda.

Untuk mencapai Way Kambas, dengan kondisi jalan beraspal, hanya membutuhkan waktu tempuh perjalanan dengan kendaraan 2 jam dari Bandar Lampung.

Di alam, tempat ini merupakan Pusat Latihan Gajah pertama di Indonesia.

Elephas maximus indicus (gajah India) membentuk sebahagian besar daripada populasi gajah Asia. Berjumlah sekitar 36.000, gajah ini berwarna abu-abu ringan dalam warna, dengan depigmentasi atau bintik-bintik yang hanya pada telinga dan batang. Gajah jantan besar biasanya akan berat hanya sekitar 5.000 kg (11.000 lb), tetapi setinggi Sri Lanka. Gajah Asia boleh didapati di benua Asia di dalam 11 negara Asia, dari India hingga Indonesia. Mereka lebih memilih kawasan hutan dan zon peralihan, antara hutan dan padang rumput,yang mana lebih luas dan terdapat pelbagai makanan. Gajah sumatera, Elephas maximus sumatranus, ditemui hanya di Sumatera,ia lebih kecil daripada gajah India. Populasi anggaran untuk kumpulan ini berkisar dari 2,100 hingga 3,000 orang. Warna Gajah Sumatera agak kelabu terang dan mempunyai depigmentasi kurang dari jenis Gajah Asia yang lain, dengan bintik-bintik merah muda hanya di telinga. Gajah Sumatra dewasa biasanya berukuran antara 1,7-2,6 m (5,6-8,5 ft) pada bahu dan berat kurang dari 3,000 kg (£ 6600). Hal ini jauh lebih kecil dari yang lain di Asia (dan Afrika)dan hanya ada di Pulau Sumatera, biasanya dalam kawasan hutan dan sebahagian habitat berhutan.

[sunting] Gajah Kerdil Borneo

Gajah kerdil atau Gajah kerdil Borneo dengan nama saintifik Elephas maximus borneensis adalah spesies terkecil gajah, bahkan lebih kecil dari Gajah Sumatra.Ukuran tubuhnya hanya sekitar 2,5 meter. Data menunjukkan bahawa DNA pada Gajah kerdil adalah sama sekali berbeza dari Gajah asia dan Gajah afrika, hal ini dibuktikan bahawa Gajah kerdil merupakan subspesies baru dari gajah.Habitat tempat hidup mereka ada di kedalaman hutan Borneo, perbatasan antara Kalimantan Timur - Indonesia dan Sabah,Malaysia. Gajah kerdil Borneo dapat dibezakan dengan melihat ekornya yang lebih panjang dan mencecah ke tanah,mempunyai telinga yang lebih lebar,mempunyai belalai yang pendek dan gading yang agak lurus.
Gajah juga pernah digunakan dalam perperangan sebagai gajah perang, yang digunakan bagi menyerang musuh.

[sunting] Galeri

tanaman yang dilindungi di indonesia

Kumpulan Tumbuhan Langka yang Dilindungi di Indonesia

Tumbuhan Langka di Indonesia.
Indonesia sangat terkenal dengan keanekaragaman jenis tumbuhan. Bahkan Indonesia diklaim sebagai negara dengan keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan nomor 2 di dunia. Kita tentu saja patut berbangga bahwa sebenarnya negara kita tercinta Indonesia ini menyimpan kekayaan yang tak ternilai. Namun dibalik semua itu rupanya kita menyimpan keprihatinan bahwa diantara keanekaragaman jenis tumbuhan yang kita miliki tersebut, beberapa diantaranya sudah masuk dalam kriteria langka atau nyaris punah.
Sangat disesalkan bahwa masih banyak orang Indonesia yang tidak menyadari bahwa akibat kekurang pedulian kita, tumbuhan-tumbuhan langka di Indonesia perlahan-lahan punah. Lihat saja kasus pembalakan hutan secara serampangan, ilegal logging, jual beli tanaman langka, pembakaran hutan dan lain sebagainya. Sadarkah kita bahwa kelakuan seperti ini menyebabkan tanaman-tanaman langka akan “lenyap” dari bumi Indonesia tercinta ini?
Berikut ini beberapa nama tumbuhan langka di Indonesia yang patut dilindungi dan dilestarikan.
1. Balam Suntai (Palaquium walsurifolium)
2. Bayur (Pterospermum sp)
3. Bulian, Ulin Eusideroxylon zwageri
4. Cendana (Santalum album)
5. Damar, Kopal Keruling (Agathis labillardieri)
6. Durian (Durio Zibethinus)
7. Enau (Arenga pinnata)
8. Eucalyptus (Eucalyptus sp)
9. Hangkang (Palaquium leiocarpum)
10. Hongi / saya (Myristica argentea)
11. Imba (Azadirachta indica)
12. Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri)
13. Jelutung (Dyera sp)
14. Kapur Barus (Dryobalanops camphora)
15. Katiau (Ganna metloyauma)
16. Kayu Bawang (Scorodocarpus borneensis)
17. Kayu Hitam (Diospyros sp)
18. Kayu Kuning (Cudrania sp)
19. Kayu Manis (Cinnamomun burmannii)
20. Kayu Sepang (Caesalpina sappan)
21. Kemenyan (Styra sp)
22. Kemiri ( Dipterocarpus sp)
23. Keruling (Dipterocarpus sp)
24. Ketimunan (Timonius sericcus)
25. Kulit Lawang (Cinnamomun cullilawan)
26. Ipil (Instsia amboinensis)
27. Malam Merah (Palaquium gutta)
28. Massoi (Cryptocaria massoi)
29. Mata Buta / Garu (Excoecaria agallocha)
30. Mata Kucing / Damar (Shorea sp)
31. Purnamasada (Cordia subcordata)
32. Sawo Kecik (Manilkata kauki)
33. Sonolkeling (Dalbergia latifolia)
34. Suren (Toona sureni)
35. Taker, Benuang (Duabanga moluccana)
36. Tembesu (Fagraea fragrans)

persebara flora di indonesia

Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim,  hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)

2. Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
Pohon Burahol (kepel)Pohon Burahol (kepel)
3. Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumuh adalah pohon Sagu

Pohon Sagu
Pohon Sagu

4. Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.
eucalyptus
eucalyptus

tanaman khas daerah indonesia

Tanaman Khas di Indonesia

Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.
(Sumber: Pusat Konservasi Tumbuhan-Kebun Raya Bogor, 2003)
Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali. Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.
Berikut ini merupakan sebagian dari tanaman khas yang terdapat di propinsi-propinsi di Indonesia :
No Propinsi Jenis tanaman
1 Nanggroe Aceh Darussalam Cempaka Kuning (Michelia champaca)
2 Sumatera Utara Aghatis (Agathis borneensis)
3 Sumatera Barat Kayu Manis (Cinnamomum burmani)
4 Riau Sapu Tangan (Manilca schefferi)
5 Jambi Pinang Merah (Areca catechu)
6 Jawa Timur Nyamplung (Calophylum inophyllum)
7 Bangka Belitung Puspa (Schima wallichii)
8 Bengkulu Waru (Hibiscus tiliaceus)
9 Sumatera Selatan Duku (Lansium domesticum)
10 Lampung Pulai (Alstonia scholaris)
11 Banten Melinjo (Gnetum gnemon)
12 DKI Jakarta Menteng (Baccaurea racemosa)
13 Jawa Barat Sempur (Dillenia aurea)
14 Jawa Tengah Kepel (Stelechocarpus burahol)
15 D.I. Yogyakarta Mundu (Garcia dulcis)
16 Bali
  • Keben (Baringtonia asiatica)
  • Palawija (Kepsia singa porensis)
  • Majegau (Disoxyllum densiplorium)
17 Nusa Tenggara Barat Gaharu (Aquilaria malaccensis)
18 Nusa Tenggara Timur Ketapang (Terminalia catappa)
19 Kalimantan Timur Meranti (Shorea sp)
20 Kalimantan Selatan Saga (Adenanthera pavonina)
21 Kalimantan Tengah
  • Rambutan Hutan (Nephelium sp)
  • Tengering (Nephelium sp)
  • Tengkawang (Shorea pinanga)
  • Ulin (Eusideroxylob zwageri)
22 Kalimantan Barat Sawo Kecik (Manilkara kauki)
23 Sulawesi Utara Cengkeh (Eugenia aromatica)
24 Sulawesi Tengah Eboni (Diospyros celebica)
25 Sulawesi Selatan Mahoni (Swietania macrophylla)
26 Sulawesi Tenggara Jati (Tectona grandis)
27 Gorontalo
  • Kenari (Canarium commune)
  • Nyatoh (Palaqium spp)
28 Maluku
  • Pala (Myristica fragrans)
  • Cengkeh (Eugenia aromatica)
  • Gandaria (Bouea macrophylla)
29 Maluku Utara Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)
30 Papua Matoa (Pometia pinnata)

tanaman hias

Hamparan bunga berwarna keunguan memanjakan mata begitu memasuki Grasse, kota pegunungan yang berketinggian antara 80—1.061 m di atas permukaan laut (dpl). Bunga-bunga itu muncul dari ribuan baris tanaman semak berukuran lebih tinggi daripada lutut orang Asia atau setinggi kira-kira 60 cm dari permukaan tanah. Bunganya meliuk-liuk ditiup angin musim panas 2011 sehingga menguarkan aroma harum nan lembut ke berbagai penjuru. Aroma yang bertahan lama bahkan hingga bunga menjadi kering itu yang membuat pekebun di Grasse menanam lavender. Mereka membudidayakan tanaman anggota famili Lamiaceae alias mint-mintan itu—bersama beberapa jenis bunga lain—sebagai bahan baku industri parfum yang bertebaran di Grasse. Di kota yang merupakan bagian dari pegunungan Mediterania itu parfum-parfum berkualitas seperti chanel no. 5, shalimar, dan fragonard diproduksi sehingga Grasse mendapat julukan Kota Parfum Dunia. (more…)

tanaman asli indonesia

Alloxylon adalah genus dari 5 spesies dari suku Proteaceae, yang kebanyakan berupa pohon-pohon kecil. Tumbuhan ini berasal dari Papua nugini sampai Australia. Genus ini termasuk baru dan adalah pecahan dari Oreocallis. Nama Alloxylon berasal dari bahasa yunani kuno. Allo yang berarti lain dan xylon yang artinya kayu. Pohon ini mirip dengan Telopea, yang masih dalam kerabat dekat dengan tanaman ini. Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) spesies Alloxylon brachycarpum yang endemis di Indonesia dianggap terancam hampir punah.
Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 80-100 spesies, baik yang alami maupun hibrida. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia (55 spesies, 85%), Republik Rakyat Cina bagian selatan, Malaysia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia, Kaledonia Baru, India, dan Sri Lanka. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
N. ampullaria dengan batang memanjat dan kantong roset.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset.
Cengkeh, Tanaman Asli Indonesia


Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanaman Myrtaceae pada ordo Myrtales. Sampai saat ini, sebagian besar kebutuhan cengkeh dunia (80%) masih dipasok oleh Indonesia, disusul oleh Madagaskar dan Tanzania.
Selain eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol, beta-caryophyllene, dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat, metil salisilat (suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa flavonoid (yaitu eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai senyawa triterpenoid (yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol), serta mengandung berbagai senyawa seskuiterpen (1).
Minyak atsiri cengkeh dimanfaatkan untuk mengobati rasa nyeri pada gigi. Cengkeh memiliki sifat mampu meningkatkan produksi asam lambung, menggiatkan gerakan peristaltik saluran pencernaan, juga dikatakan sebagai obat cacing alami (2).
Di dalam pengobatan tradisional Cina, cengkeh (ding xiang), disebutkan memiliki sifat pedas, hangat, aromatik, dan dapat menjaga kehangatan (yang) pada ginjal (1). Oleh karena sifatnya yang mampu menjaga energi panas tubuh (yang), maka cengkeh hanya boleh digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kurangnya yang dalam tubuh, seperti impotensi, muntah dan diare akibat dinginnya lambung dan limfa, serta morning sickness (dimana cengkeh digabung dengan ginseng dan tanaman Pogostemon cablin) (1).
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa cengkeh mampu menyembuhkan sakit gigi, mengurangi rasa nyeri akibat demam, penolak nyamuk, dan pencegah ejakulasi dini. Cengkeh dapat menurunkan kadar gula darah (3).
Selain berbagai manfaat yang disebutkan di atas, cengkeh juga memiliki efek samping. Pada saluran pencernaan, cengkeh dapat mengiritasi, dan hendaknya tidak dikomsumsi oleh orang yang menderita maag, dan colitis (radang dinding usus). Bila dikonsumsi berlebihan, cengkeh akan menyebabkan mual, muntah, rasa pusing, diare, dan pendarahan gastrointestinal bagian atas. Pada kasus yang berat dapat terjadi hilangnya kesadaran, halusinasi, bahkan kematian (1). Jadi gunakan cengkeh sewajarnya saja.